FOTOGRAFI
Nama : Ahmad Efendi Pratama
NPM : 181102031016
e-mail : ahmadefendi473@gmail.com
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotografi adalah sebuah kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni
gambar/foto melalui media cahaya dengan alat yang disebut kamera dengan
maksud dan tujuan tertentu yang mengandung unsur keindahan atau intisari dari kreativitas.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan
sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah
dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan
bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
(selanjutnya disebut lensa).
proses dan metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek
dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media
yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah
kamera. Tanpa cahaya disebut sebagai fotografi.
Pemotretan yang diambil memiliki aperture dan ISO nya tersendiri. dengan ketepatan pengambilan gambar yang bagus akan menampilkan suatu objek yang menarik untuk dipandang oleh banyak orang.
Setiap foto tersebut akan terlihat lebih berkarakter atau indah ketika pemotretan tersebut tepat dan sesuai dengan tema yang diusung oleh sang fotografer tersebut, dan menampilkan setiap objek akan lebih indah untuk dipandang.
Disaat pemotretan tersebut berlangsung memiliki kecerahan yang tepat dan memiliki teknik foto yang baik. Dan sesuai dengan apa yang sudah dipikirkan oleh fotografer dimana tata letak yang baik ketika pemotretan berlangsung.
Foto yang akan dibahas adalah mengenai wanita dengan keindahan bersama buah melon, classic car, kucing menggemaskan, hijaunya tanaman dan suasana pemandangan universitas. pemotretan yang diambil segitu detail dan tepat pada sasaran yang dituju.
B.Rumusan
Masalah
·
Apa yang dimaksud
dengan Fotografi ?
·
Bagaimana sejarah
Fotografi ?
·
Apa saja Klasifikasi Fotografi ?
·
Apa saja teknik fotografi
?
C.Tujuan
·
Untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan Fotografi
·
Untuk mengetahui
bagaimana sejarah Fotografi
·
Untuk mengetahui apa
saja Klasifikasi Fotografi
·
Untuk mengetahui Teknik
Fotografi
II. PEMBAHASAN
A. pengertian
Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography,
yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan
"Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan
menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau
metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat
paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak
ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
B. Sejarah
Fotografi
Kamera
berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura yang
merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar
atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura
dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian,
bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo
belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam
penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada cahaya namun
beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.
C. Klasifikasi Fotografi
Sebenarnya pengklasifikasian fotografi
ini sulit dan bersifat subjektif, namun secara umum dapat dibagai atas 5 bidang
yaitu:
1. Lokasi dan Jenis Objek: Urban,
Travel, Nature, Wild Life, Under Water
Photography
2. Aktivitas Manusia: Wedding,
Event, Sport Photography
3. Ilmu Pengetahuan (Science):
Forensic, Science, Medical Photography
4. Konsep: Art, Documentary,
Advertising Photography
5. Teknik/Peralatan Fotografi: Wide,
Macro, Aerial Photography
Adapun faktor-faktor yang menentukan
kualitas hasil foto menurut Rahmad Agus Koto(2012),adalah:
1. Kondisi Objek
2. Pencahayaan (Exposure)
3. Warna
4. Fokus/Ketajaman (Sharpness)
5. Komposisi
6. Sudut Pandang (Viewing Angel)
1.Kondisi
Objek
Bisa dikatakan kondisi objek memiliki peranan penting dalam
suatu foto yang bagus. Apakah ekspresi dari objek atau objek yang merupakan
peristiwa yang unik atau jarang terjadi.
2.Pencahayaan (Exposure)
Masalah cahaya ini, tergantung tujuan foto yang diambil ,
bisa saja foto yang agak gelap atau terlalu terang malah bagus. Tapi secara
umum pencahayaan yang bagus itu harus pas.
3.Warna
Pengetahuan mengenai warna cukup penting juga dalam dunia
fotografi. Seorang graphic designer, ataufashion designer paham benar memainkan warna. Colourlovers, di situs ini
bisa belajar dan memahami warna dengan baik.
4.Fokus/Ketajaman (sharpness)
Penggunaan manual fokus butuh latihan yang sering, untuk
pemula make autofokus saja dulu.
5.Komposisi
Prinsip dasarnya adalah seimbang. Perhatikan orientasi yang
cocok, portrait atau landscape, biasanya panorama atau objek yang jauh cocok
menggunakan landscape, sedangkan objek yang vertikal cocok menggunakan
portrait. Teknik komposisi lain diantaranya adalah Framing, Geometric dan Freedom
Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi yang bagus. Dimana POI atau objek utama diposisikan di bahagian sepertiga bidang foto.
Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi yang bagus. Dimana POI atau objek utama diposisikan di bahagian sepertiga bidang foto.
6.Sudut
Pandang (viewing angel)
Yang ini sangat dipengaruhi oleh sense seni si
fotografer, dari sudut mana pengambilan foto yang menarik dan
"menjelaskan" objek. Kalau mahir memainkan viewing angel dan komposisi, nanti bisa jadi Director of Photography.
D. Teknik Fotografi
Adapun cara-cara 5 teknik fotografi menurut eocommunity,
yaitu:
1.Depth of field (ruang tajam)
Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:
-Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
-Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)
-Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit,
wide=luas, normal=bisa diatur)
2.Panning
-Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan
gerak pada foto.
-Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti objek
selama membidik.
-Hasil foto menjadikan objek menjadi relatif tajam
dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir
sepenuhnya blur.
-Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal; dengan
speed rendah (8-60), dan pakailah tripod (kaki tiga).
3.Slow & Stop action
-Slow action : salah satu teknik fotografi yang
bertujuan memperlihatkan/menangkap gerakan objek. Biasanya digunakan kecepatan
rendah, antara 1/30 sampai 1 detik
-Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik
fotografi untuk bertujuan membekukan gerak objek. Biasanya digunakan kecepatan
tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.
4.Zooming
-Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak
dengan mengubah panjang fokus lensa.
-Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan
lensa zoom.
-Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan
kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik.
-Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal,
pakailah tripod (kaki tiga)
5.Bulb
-Kecepatan rana dapat diatur sesuai dengan waktu yang
kita inginkan.
-Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana
dengan lebih lama.
-Untuk mendapatkan hasil foto bulb secara maksimal,
dapat digunakan kabel release dan tripod.
-Misal, kita mempergunakan kecepatan 30 detik sampai
habis waktu perekaman cahaya.
DAFTAR PUSTAKA